Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara. Pada 2006, Taman Impian Jaya Ancol berubah nama menjadi Ancol Jakarta Bay City.
Ancol adalah Administrasi Desa (Kelurahan) di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Jakarta. Terletak di dataran rendah pesisir Jakarta. Ancol dibatasi oleh Teluk Jakarta di utara, pelabuhan Sunda Kelapa di barat, dan Kali Japat kanal ke timur. Ancol memiliki kode area dari 14.430.
Ancol berisi resor pantai utama Jakarta. Taman Impian Jaya Ancol, kawasan wisata terpadu terbesar di Asia Tenggara, terletak di Ancol.
Sejarahnya:
Sebagai kawasan wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata.
Sayangnya, ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, Ancol terlupakan. Sungai Ciliwung secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan ‘tempat jin buang anak‘.
Lalu, muncul usulan agar kawasan itu difungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu ditolak mentah-mentah oleh Presiden Soekarno. Malah, Bung Karno ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.
Wilayah Ancol modern adalah dataran rendah pantai, ditandai dengan daerah air payau yang berisi hutan bakau dan rawa. Daerah ini terletak di timur pelabuhan Sunda Kelapa, pelabuhan utama Kerajaan Sunda dari 13 ke abad ke-16. Pelabuhan Sunda Kelapa melayani modal, Pakuan Pajajaran, terletak sekitar 60 km di pedalaman selatan, di sepanjang sungai Ciliwung pedalaman, sekarang situs Bogor modern. Menurut sumber Cina, Chu-fan-chi, yang ditulis sekitar tahun 1200, Orang-orang di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa bekerja di bidang pertanian dan rumah-rumah mereka dibangun di atas tumpukan kayu. Namun, perampok dan pencuri melanda negeri ini.
Nama Ancol pertama kali disebutkan pada Koropak 406, daun kelapa naskah ditulis di akhir abad ke-16. Ini menyatakan upaya Kesultanan Banten, Cirebon, dan Demak untuk pengepungan Sunda Kelapa, dan bahwa daerah Ancol dianggap sebagai daerah yang penting untuk menyerang Sunda Kelapa dari timur:
… Inya ku Disilihan prebu Surawisesa, nu surup ka iny padaren, kasuran, kadiran, kuwamen. Prangrang lima welas Kali hanteu eleh, sariwu ngalakukeun bala. Prangrang ka Kalapa deung burah Aaria. Prangrang ka Tanjung. Prangrang ka Ancol kiyi ….
Selama pendudukan Jepang, daerah rawa dari Ancol ini digunakan sebagai tempat eksekusi dan kuburan massal bagi mereka yang menentang tentara Jepang. Korban-korban ini kemudian dimakamkan kembali di sebuah kuburan baru di pantai Ancol, Ancol Cemetery, diresmikan pada tanggal 14 September 1946. Pemakaman, juga dikenal sebagai makam “dari” dijalankan, berisi lebih dari 2.000 korban eksekusi selama pendudukan Jepang, banyak dari mereka tidak diketahui. Karena terletak dekat ke pantai, kuburan terancam oleh banjir air laut.
Ide awal untuk mengembangkan kawasan Ancol menjadi resor ini diprakarsai oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada tahun 1965. Gagasan menentang gagasan pertama mengembangkan Ancol menjadi kawasan industri. Pembangunan dimulai selama governency Ali Sadikin, gubernur Jakarta pada tahun 1966. Fasilitas pertama adalah pantai Bina Ria Ancol, terbaik dikenal dengan drive-in teater khususnya selama tahun 1970-an. The theme park Dunia Fantasi dibangun pada tahun 1984. Saat ini, 552 hektar kawasan rekreasi dikenal sebagai Ancol Jakarta Bay City, berisi hotel, cottage, pantai, taman, tempat pasar tradisional, Sea World, sebuah lapangan golf dan marina.
Pembangunannya:
Kekhasan Taman Impian Jaya Ancol di awal-awal berdirinya ditandai dengan dibangunnya Teater Mobil pada tahun 1970. Sarana rekreasi berikut yang dibangun makin mempopulerkan keberadaan Taman Impian Jaya Ancol, tidak saja di kalangan masyarakat ibu kota, tetapi juga seluruh Indonesia.
Pembangunan berbagai proyek terus berlanjut hingga kini. Pedagang kaki lima ditata, hotel dibangun, lapangan golf, dan beragam permainan dihadirkan. Hal itu berarti sarana rekreasi dan hiburan di Taman Impian Jaya Ancol akan semakin lengkap. Pada tahun-tahun berikutnya, pengadaan sarana rekreasi dan hiburan diarahkan pada sarana hiburan berteknologi tinggi. Hal itu telah dimulai dengan dibangunnya kawasan Taman Impian “Dunia Fantasi” tahap I pada tahun 1985.
Kini, Taman Impian Jaya Ancol yang berdiri pada lahan seluas 552 hektar, telah menjadi tempat wisata dan rekreasi permainan terbesar dan terlengkap di Indonesia. Saat ini, mayoritas sahamnya dikuasai oleh Pemda DKI Jakarta, Media Nusantara Citra, Indosat, Smartfren, Global Mediacom, Sun TV, & Bhakti Investama. dan dana yang di keluarkan mencapai Rp. 9 triliyun.
Objek wisata di Ancol:
- Dunia Fantasi
- Gelanggang Samudra
- Atlantis Water Adventure – gelanggang renang terbesar di Ancol. Banyak fasilitas permainan seperti seluncur dengan ketinggian kurang lebih 15-20m. Di salah satu bagiannya, ada sebuah kolam yang pada saat-saat tertentu membuat gelombang besar sehingga semua orang di dalam kolam tersebut terasa seperti ada di laut
- Pasar Seni
- Seaworld Indonesia
- Marina
- Pantai Carnaval
- Pantai Festival
- Taman Pantai
- Hailai Mercure
- Padang Golf Ancol
- Kereta Gantung Gondola
- Ice World
- Pulau Bidadari
Hotel:
- Putri Duyung Cottage
- Hotel Raddin (tutup 22 Mei 2007)
- Hotel Mercure
- Hotel Wisata
- Ancol Mansion (opening soon)